Laman

Selasa, 26 Mei 2015

Artikel VI: Family Therapy

Suatu metode terapi dimana anggota keluarga memperoleh pemahaman terhadap permasalahannya, mengembangkan komunikasi, dan meningkatkan fungsi dari setiap individu dalam keluarga. Terapi keluarga menghadirkan suatu bentuk intervensi yang mana anggota keluarga dibantu untuk mengidentifikasi dan merubah masalah maladaptif, menjadi lebih sehat.
Tujuan dari terapi keluarga adalah untuk mengubah pola interaksi keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga. Terapi keluarga muncul dari hasil observasi bahwa masalah-masalah yang ada pada terapi individual mempunyai konsekuensi dan konteks sosial. Penelitian terhadap terapi keluarga pertama kali dilakukan oleh seorang Antropologis bernama Gregory Bateson pada tahun 1950-an, ia meneliti tentang pola komunikasi pada keluarga pasien skizofrenia di Palo Alto, California. 

Senin, 25 Mei 2015

Artikel V: Terapi Kelompok


Terapi kelompok adalah salah satu metode pekerjaan sosial yang menggunakan kelompok sebagai media dalam proses pertolongan profesionalnya. Dalam literatur pekerjaan sosial metode ini sering disebut sebagai groupwork atau group therapy


Jacob Moreno (1910) awalnya menggunakan teknik teater untuk membantu mengembangkan interaksi dan spontanitas pasien dengan membawa masalahnya pada setting kelompok. Lalu, Jacob pada tahun 1931 mengenalkan istilah "Terapi Kelompok". 
Slavson tahun 1964 menerapkan teknik terapi kelompok dengan pendidikan progresif dan psikoanalisis untuk membantu anak-anak dan remaja yang mengalami gangguan.

Jumat, 22 Mei 2015

Artikel IV: Behavior Therapy

Dalam Gladding (2004) konselor yang menggunakan pendekatan behavior membantu klien untuk belajar cara bertindak yang baru dan pantas, atau membantu mereka untuk memodifikasi atau mengeliminasi tingkah laku yang berlebih. Artinya membantu klien agar tingkah lakunya menjadi lebih adaptif dan menghilangkan yang maladaptif.

Pendekatan behavioral merupakan pilihan untuk membantu klien yang mempunyai masalah spesifik seperti gangguan makan, penyalahgunaan zat, dan disfungsi psikoseksual. Bermanfaat juga untuk membantu gangguan yang diasosiasikan dengan anxiety, stress, asertivitas, berfungsi sebagai orang tua dan interaksi sosial. 

Artikel III: Rational Emotive Behavior Therapy (Albert Ellis)

Albert Ellis lahir di Pittsburgh, 27 September 1913, ia adalah seorang psikolog Amerika yang pada tahun 1955 mengembangkan Rational Emotive Behavior Therapy. Menurut Gladding (2004), teori ini serupa dengan pendekatan kognitif yang dikembangkan oleh Aaron Beck. Menurut Corey (2001) ada perbedaan antara terapi yang dikembangkan oleh Beck dan REBT, perbedaannya terletak pada metode dan gaya terapi. REBT sangat direktif, persuasif dan konfrontatif, sedangkan Beck memakai dialog Sokratik dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka dengan tujuan agar klien merefleksikan isu-isu personal dan sampai pada kesimpulan mereka sendiri. 

REBT menggunakan pendekatan behavior kognitif yang menekankan pada keterkaitan antara perasaan, tingkah laku, dan pikiran. Tujuan dari REBT adalah mengajak individu untuk mengubah pikiran-pikiran irrasional ke rasioanal melalui teori GABCDE. 

Artikel II: Transactional Analysis (Eric Lennard Bernstein)

Eric Berne, lahir di Canada pada tanggal 10 Mei 1910. Beliau merupakan seorang psikiatris dari kelompok Humanisme yang dikenal sebagai pencipta Analisis Transaksional dan penulis dari sebuah buku yang berjudul "Games People Play". 

Prinsip Dasar Teori Analisis Transaksional

Analisis transaksional adalah sebuah pendekatan psikoterapi yang menekankan pada hubungan interaksional. Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian tersebut, tujuan dan arah proses terapi dikembangkan sendiri oleh individu, dalam proses terapi ditekankan pada pengambilan keputusan-keputusan yang berguna untuk kemajuan dalam hidup klien. 
Teori analisis transaksional merupakan teori yang sangat populer digunakan dalam konsultasi hampir disemua bidang ilmu perilaku. Teori ini sudah menjadi salah satu teori komunikasi antarpribadi yang paling mendasar.
Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya ber­tujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-­siapa saja yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan).

Artikel I: Logotherapy (Victor Emil Frankl)

Kali ini saya ajak pembaca sekalian untuk membahas tentang Logoterapi dari Victor E. Frankl...........

Lahir di Wina, Austria pada tanggal 26 Maret 1905, beliau adalah seorang neurlog dan psikiater asal Austria. Fankl adalah pencipta dari Logoterapi dan Analisis Eksistensial. Secara harfiah kata “logo” berasal dari bahasa Yunani “logos” yang berarti makna atau meaning dan juga “rohani”. Adapun kata “terapi” berasal dari bahasa Inggris therapy yang artinya penggunaan teknik-teknik menyembuhkan dan mengurangi suatu penyakit. Jadi, logoterapi artinya penggunaan teknik untuk menyembuhkan dan mengurangi atau meringankan suatu penyakit melalui penemuan makna hidup.

Dalam bukunya yang berjudul "Man's search for meaning", Frankl menceritakan pengalamannya sebagai seorang tahanan kamp konsentrasi Nazi, istri serta kedua orang tuanya tewas dalam kamp tersebut, hanya Frankl dan saudara perempuannya saja yang selamat dari Holocaust, dalam penderitaanya di kamp-kamp konsentrasi ia merasa bahwa dalam situasi yang paling absurd, tersiksa, dan mendehumanisasikan sekalipun kehidupan tetap saja bermakna bahkan penderitaan yang dialaminya pasti bermakna. Kesimpulan tersebut yang kini menjadi dasar kuat bagi pemikiran dari Logoterapi. Frankl juga salah seorang tokoh utama dari terapi Eksistensial.