
Para psikolog menginterpretasikan
eksistensialisme dalam berbagai cara, eksistensi ada sebelum esensi. Eksistensi
berarti untuk muncul atau untuk menjadi, esensi mengimplikasikan substansi yang
statis dan tidak dapat diubah. Eksistensialisme menetang pemisahan antara
subjek dan objek.
Tujuan terapi:
- Membantu klien untuk melihat bahwa mereka bebas dan menyadari kemungkinan-kemungkinan yang ada.
- Membantu mereka untuk mengenali bahwa mereka bertanggung jawab atas kejadian-kejadian yang awalnya terjadi atas mereka.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat kebebasan.
Sumber:
- Lesmana, Jeanette M. 2013. Dasar-dasar Konseling. Jakarta: UI-Press.
- Feist, J & Feist, G. 2010. Theories of Personality (7th ed). New York: Mc Graw Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar