Hai para Netter ^_^ jumpa lagi nih kita, semoga kalian gak bosen-bosen yah untuk baca artikel yang ku buat. Karena bisa saja artikel ini menjadi referensi tugas kalian. Hehe~
Oke dari judul artikel kali ini sih kayaknya sedikit serem yah soalnya banyak para Netter di seluruh dunia yang sekarang ini terkena dampak dari Internet Addiction. Tapi, memangnya apa sih Internet Addiction itu? Kok bisa sih orang-orang terkena wabah yang satu ini? Nah, karena disini saya ingin berbagi informasi buat kalian so, yuk kita bahas bareng-bareng tentang wabah penyakit yang sedang marak satu ini.
Internet Addiction atau Kecanduan Internet adalah keadaan yang terjadi akibat ketidak-mampuan seseorang untuk mengontrol penggunaan internet yang pada akhirnya dapat menyebabkan keadaan stress maupun gangguan pada fungsi individu tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa si Pecandu ini dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari yang namanya internet. Dia bisa menggunakan internet lebih lama dari orang-orang normal pada umumnya. Dia juga bisa melupakan kegiatan atau aktivitasnya sehari-hari seperti makan, minum, mandi, tidur bahkan untuk berinteraksi dengan orang nyata pun sepertinya enggan. Wah, bahaya juga yah ternyata si penyakit yang satu ini. Orang yang terkenanya bisa lupa waktu, makan, mandi bahkan sekolah yah. Haduh, pantes aja ada siswa-siswi absen dikelas mungkin salah satu penyebabnya karena ini kali yaah.
Hem, saya nemuin artikel menarik nih sebenernya sih artikel itu adalah jawaban dari sebuah pertanyaan yang diajukan kepada seorang dokter. Jadi begini pertanyaannya:
Saudara
Bagus usia 30 tahun merupakan pengguna internet aktif. Beliau bisa
menghabiskan waktu lebih dari 5 jam sehari di depan komputer. Pekerjaannya juga mengharuskan dirinya untuk bersinggungan dengan internet. Kemudian beliau menemukan
tulisan hasil dari penelitian, bahasa pengguna internet aktif beresiko mengalami
depresi lebih tinggi. Betulkah demikian?
Lalu dr. Mohammad Caesario menjawab:
Pengguna internet yang
berpotensi mengalami depresi tentunya yang sifatnya adalah patologis (sakit). Dalam hal ini, para pecandu yang merasa sangat gelisah
bila berpisah-atau tidak bisa sama sekali bersinggungan dengan segala kegiatan yang
berhubungan dengan internet.
Di China, ada penelitian mengenai kaitan antara internet dan depresi. Walau hanya sebatas penelitian, namun sudah terlihat rambu-rambu yang menandakan para pengguna berpotensi depresi. Ciri-ciri orang yang telah kecanduan internet patologis, diantaranya:
- Merasa gelisah dan cemas yang berlebihan ketika meninggalkan kegiatan yang berhubungan dengan internet,
- Mood membaik ketika terhubung dengan internet, namun akan kembali memburuk ketika terpisah.
- Sering mengalami konflik dengan kehidupan sosial atau bahkan jarang melakukan hubungan sosal sehari-hari.
- Sering mengalami stres, dan
- Durasi dalam berinternet kian lama kian panjang.
Jika mulai
merasakan gejala-gejala dari tanda-tanda di atas, ada baiknya segera
berkonsultasi ke psikiater atau dokter ahli kejiwaan. Mungkin, siapa tahu Anda
tanpa sadar telah jatuh dalam kelainan adiksi terhadap internet dan, tentu saja bagi para penderitanya akan lebih mudah jatuh dalam
keadaan depresi.
Selain dapat memicu
gangguan yang berhubungan dengan mental seperti kecemasan dan depresi, adiksi
terhadap internet secara fisik juga berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.
Salah satunya adalah akibat penggunaan mouse dalam jangka waktu yang panjang
seperti yang pernah dialami oleh pasien saya dengan keluhan utama nyeri dan
kesemutan di daerah jari tangan terutama pada sekitar ibu jari yang diteruskan
hingga ke lengan bawah daerah sisi yang sama.
Penyakit ini sering
dikenal juga sebagai Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
atau sindroma terowongan karpal. Penyebab utamanya adalah akibat penggunaan
tangan yang salah sehingga menyebabkan kompresi di daerah pergelangan tangan.
Pengobatan pada CTS pun bervariasi tergantung dari stadium mulai dari
penggunaan obat-obatan antinyeri dan antiradang serta operasi untuk pembebasan
saraf dari jeratan terowongan karpal.
Duduk di depan
komputer dalam waktu yang lama ternyata tidak seperti dugaan kebanyaan orang
akan membakar kalori dalam jumlah yang besar. Justru bila pelakunya memiliki hobi
mengemil di depan komputer tentunya hal ini berpotensi menimbulkan kegemukan
atau obesitas yang nantinya akan memicu penyakit degeneratif seperti penyakit
jantung koroner, diabetes, dsb.
Duduk dalam waktu
lama, apalagi dengan kursi yang tidak didesain khusus ergonomis, juga bisa
menyebabkan gangguan persarafan seperti nyeri punggung bawah (LBP = Low Back Poin) yang disebabkan otot-otot serta persarafan di
daerah punggung yang mengalami lelah.
Dilansir dalam website: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/2316875-adiksi-kecanduan-terhadap-internet/#ixzz2l66TS1pJ
Wah ternyata selain depresi si pecandu internet juga bisa mengalami gangguan kesehatan juga. Hem, itu sih baru sebagian kecil yang akan dialami si pecandu. Mau tau lebih lanjut?? Nih saya kasih info penting lainnya mengenai kecanduan internet.
Lain lagi nih dengan pendapat Dr. Ronald Pies, profesor psikiatri
dari SUNY Upstate Medical University, New York, beliau mengatakan “Kebanyakan dari
orang-orang yang kecanduan internet adalah mereka yang mengalami depresi berat,
kecemasan, atau orang yang tak bisa bersosialisasi sehingga mereka sulit untuk
bertemu muka dengan orang lain secara langsung.” Dari pernyataan tersebut dapat diketahui
bahwa kecenderungan kecanduan ini dimiliki oleh mereka yang memiliki gangguan
dalam dunia nyata, sehingga internet merupakan salah satu media ‘pelarian’
mereka.
Dalam Internet Addiction dikelanal istilah faktor etiologi. "Etiologi adalah studi yang mempelajari tentang sebab dan asal-muasal suatu hal. Kata tersebut diambil dari bahasa Yunani yaitu, aitiologia yang berarti menyebabkan.", dilansir dalam Wikipedia. Nah ada beberapa faktor etiologi dari kecanduan internet ini, yaitu:
- Cognitive-behavioral Model
- Neuropsychological Model
- Situational Factors
Tapi, yang akan kita bahas hanya tentang Cognitive-behavioral Model saja. Kira-kira apa sih Cognitive-behavioral Model itu?
Young menyatakan kecanduan teknologi sebagai bagian dari kecanduan perilaku seseorang. Kecanduan internet menampilkan komponen inti dari kecanduan (kedudukan kentara, mood modifikasi, toleransi, penarikan, konflik dan kambuh). Dari perspektif ini, si pecandu menganggap internet sebagai suatu hal yang penting bagi hidupnya, dia juga merasa lebih relax saat berhubungan dengan orang lain melalui dunia maya dan dihinggapi perasaan cemas berlebih saat internet offline. Menurut Davis si pecandu mengalami depresi sehingga ia hanya bisa meluapkannya melalui penggunaan internet yang berlebih, mengembangkan sikap toleransi pada internet karena dia menggunakan internet untuk mencapai suatu kepuasan, mengalami penarikan diri dari lingkungan sosial, mengalami penderitaan saat terjadinya konflik dengan orang lain karena aktivitas, dan sering online juga adalah tanda-tanda dari kecanduan. Model ini telah diterapkan pada orang yang mengalami gangguan perilaku seksual, konsumsi makanan, dan perjudian via online.
Cognitive-behavioral Model ini adalah suatu terapi yang digunakan oleh para psikolog terhadap si pecandu. Terapi ini cukup efektif untuk menyembuhkan kasus kecanduan judi online dan penyalah gunaan zat. Jadi, si pecandu dilatih untuk memantau pikiran dan mengidentifikasikan afektif mereka. Pemicu situasi lalu dihubungkan dengan perilaku mereka saat menggunakan internet. Mereka dilatih untuk mengontrol keseringan online dan menghidupkan segala aktivitas saat offline dari internet. Aktivitas kehidupan yang tidak melibatkan internet dapat mencegah kekambuhan dan meningkatkan kualitas kehidupan offline mereka. Walau demikian memang tidak bisa dipungkiri bahwa komputer dan internet kini tidak bisa terpisahkan dari kegiatan sehari-hari manusia. Oleh karena itu harus ada kesepakatan dalam mengontrol penggunaannya agar tidak sampai menimbulkan rasa kecanduan.
Hem ternyata kecanduan interrnet itu masih bisa disembuhin yah so, kalian gak perlu khawatir jika sudah menunjukan gejala-gejala kecanduan internet, kalian bisa mengakalinya dengan cara mengontrol jam pakai internet kalian. Kalo udah kecanduan tahap berat mendingan segera konsultasi sama psikolog supaya kecanduan internet mu tidak mengganggu segala aktivitas kehidupan kalian di dunia nyata.
Oke deh sampai sini dulu yah informasi yang saya kasih ke kalian, berhubung saya juga capek ngetik dan gak boleh lama-lama online takut kecanduan internet juga hehe~
See You Next Time
Bye-Bye
(^0^)/
Sumber:
Khazaal, Yasser., Constantina Xirossavidou, Riaz Khan, Yves Edel,
Fadi Zebouni, and Daniele Zullino. (2012). Cognitive-Behavioral Treatments for "Internet Addiction". The Open Addiction Journal, 5, (Suppl 1: M5) 30-35.
Image:
http://www-cs-faculty.stanford.edu/~eroberts/cs181/projects/personal-lives/addicts.html
Image:
http://www-cs-faculty.stanford.edu/~eroberts/cs181/projects/personal-lives/addicts.html
Nama: Linda Lindiawati
NPM: 14512218
Kelas: 2PA01
Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar